E . V . E

Minggu, November 16, 2008

Turning Back Point

Pernah merasakan ada sesuatu ketidakberesan dalam kehidupan kamu?
Ketidakberesan yang tidak bisa djelaskan tapi bisa dirasakan? Ketidakberesan yang tampaknya tidak jelas berakar darimana, namun cukup membuat kamu tersadar bahwa hidup kamu bisa lebih hidup tanpa ketidakberesan itu.

Hal itu yang saya rasakan saat ini. Merasa ada suatu ketidakberesan dalam hidup saya.Saya merasa hidup saya tidak saya pergunakan sebagaimana Pencipta saya mau saya mempergunakannya. Saya merasa hidup hanya sekedarnya saja dan membuat kehidupan sekitar saya menjadi datar. Kuliah hanya karena kewajiban sosial, berorganisasi hanya demi tuntutan CV, belajar hanya demi mengejar nilai dan menjawab soal2 ujian, pokoknya melakukan segala sesuatu superfisial demi sesuatu yang superfisial pula.Catatan saya sendiri mengenai bagaimana saya mempergunakan waktu dan kesempatan yang diberikan seefektif mungkin dengan baik pun sama sekali bukan catatan yang baik. Semua hal itu menyatu dan menjadikan kehidupan saya jauh dari kata LUAR BIASA, bahkan dapat dibilang BURUK dan TAK BERNYAWA.

Saya kembali tersadar untuk yang kesekian kalinya bahwa hidup saya dapat lebih bertumbuh daripada sekarang. Hidup saya ada untuk sesuatu akibat yang lebih besar daripada hanya nilai akademis, CV dan segala tuntutan sosial yang ada di masyarakat. Saya dapat mengubah orang, mengubah lingkungan sekitar, bahkan mengubah dunia. Hal yang sebenarnya dapat dengan mudah dilakukan oleh setiap manusia saat manusia tersebut menyadari bahwa ada maksud yang sangat besar yang ditujukan bagi terciptanya kita manusia. Sebab manusia MAMPU melakukan hal yang lebih BESAR daripada saat ini.

Dan hari ini saya memutuskan untuk menjadi orang yang seperti itu. MAMPU melakukan hal yang lebih BESAR, dengan catatan tetap setia pada perkara kecil yang telah saya lakukan. Menjadi mahasiswa yang selalu menyiapkan waktunya untuk berdoa, belajar, dan bermain. Menjadi manusia yang dapat mengatur segala waktu dan kesempatan untuk mengembangkan diri dan berlari saat yang lain hanya "berjalan. Karena dunia adalah sebuah arena perlombaan marathon dimana untuk menjadi pemenang kita harus berusaha berjuta kali lipat untuk berlari lebih cepat sambil tetap bertahan menuju garis finish. Dan satu yang saya percaya, Tuhan menciptakan anak-anaknya bukan sebagai ekor yang terus berada di belakang tapi sebagai kepala yang memimpin semua anggota tubuh lainnya. Saya anak-Nya, maka saya akan menjadi kepala....

Nggak apa-apa dong saya memotivasi diri saya sendiri, hahaha....

Label: ,

A Note Taken by: Eva Pangaribuan at 04.14

1 Comments:

V,,

awalnya gw membaca tulisan lo,,
gw takjub karena seorang TANTE (wuuuppssszzz!!!) bisa menulis hal seperti ini,,
gw gak pernah nyangka,,
dan gw gak pernah tahu,,

gw salut sama lo yang ternyata terlihat wise,,
and i'm proud of that,,

gw ngerasa apa yang lo tulis gak beda jauh dengan apa yang gw lakuin sekarang,,

ngerasa bahwa hidup itu datar2 aja,,

ngelakuin berbagai macam kegiatan, hanya untuk kewajiban semata,,

tapi,,,

dari itu semua,,,

ada satu hal yang mengganjal benak gw,,

yaitu,,

kata2 lo yang bilang...

"Nggak apa-apa dong saya memotivasi diri saya sendiri, hahaha...."

sumpah,, gw langsung ngakak!!
karena dari ngomongin hal yang serius,lo malah narsis,,

YOU GO GIRL!!!

-PUTRI aka Mbak Pu-

Minggu, November 16, 2008 11:58:00 PM  

Posting Komentar

<< Home